Catatan Setyo

Sebuah catatan warna-warni kehidupan


Rumahku Surgaku

| 0 Comments

Keluarga merupakan awal dan akhir aktifitas setiap harinya. Kemanapun kita beraktifitas pasti akan kembali ke keluarga.

Keluarga menjadi penyemangat, tujuan, harapan dan cita-cita. Untuk menjadikan keluarga yang diimpikan banyak sekali caranya dan ujian kehidupan yang sesungguhanya bagi sesorang berawal dari keluarga.

Maju mundurnya keluarga salah satu faktor penentu adalah berada di tangan pemimpin yaitu seorang Ayah / Bapak / Abi / istilah lainnya. Seorang pemimpin berhak untuk membawa kemana saja para pengikutnya entah itu ke jalan yang benar maupun yang salah. Namun ketika seorang pemimpin membawa ke jalan yang salah artinya ia bukan pemimpin yang baik.

Proses pembentukan karakter pemimpin telah ada pada setiap individu di dunia ini. Minimal untuk memimpin dirinya sendiri. Karakter seorang Ayah sebagai pemimpin menjadi salah satu karakter yang dibutuhkan dalam sebuah keluarga.


Keharmonisan keluarga dapat dibina dan ditumbuhkembangkan, salah satu cara untuk mewujudkan hal itu adalah melalui komunikasi yang baik dengan seluruh anggota keluarga. Komunikasi yang baik tidak hanya dinilai dari seringnya berbincang-bincang namun juga kualitas informasi dan kedekatan hati yang dijalin saat berbincang-bincang.

Tips bagi Calon Ayah dan yang Sudah Jadi Seorang Ayah :
Persiapkan dengan hati.

Luangkan waktu bersama untuk berkumpul dengan seluruh anggota keluarga.
Cari waktu istirahat yang baik dimana semua anggota keluarga bisa berkumpul bersama. Saat itu bahaslah topik yang sederhana yang dapat di cerna oleh anak-anak. Sesekali bercandalah karena dengan bercanda akan menjadikan suasana makin hangat.
Ketika sebuah keluarga sedang menghadapi permasalahan, komunikasikanlah dengan seluruh anggota keluarga termasuk juga anak-anak.
Gunakan bahasa yang sederhana yang mudah diterima oleh anak. Dengan cara ini diharapkan mampu membiasakan mental anak untuk menghadapi masalah yang ada bersama-sama seluruh anggota keluarga. Dengarkan apa kata sang anak ketika berpendapat akan masalah yang dihadapi, meskipun pendapat itu kurang tepat gunakan kata-kata yang lembut pada sang anak.

Libatkan anak dalam mengambil sebuah keputusan.
Tanyakan kepada sang anak apa pendapatnya dan solusi apa yang tepat. Ingat, ukur kemampuan berpikir anak dalam melibatkan sebuah masalah keluarga. Ketika masih muda, carilah permasalahan yang sederhana saja. Namun ketika telah dewasa, Anda dapat sedikit melibatkan pengambilan keputusan pada hal yang lebih besar lagi. Dalam hal in Anda lebih mengetahui kemampuan sang anak.


Ketika sang anak ditimpa sebuah masalah segera tanyakan padanya.
Apakah Anda dapat membantu atau tidak. Seperti : "Adik, akhir-akhir ini Ayah lihat kamu murung. Kenapa?? Apa ada masalah? Kamu bisa cerita sama Ayah siapa tahu Ayah bisa bantu.." begitu seterusnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan kata-kata yang lembut serta penuh perhatian. Posisikan diri Anda dan hati anda ketika berbicara padanya. Jangan sekali-kali Anda langsung memvonis bersalah pada sang anak meskipun anak Anda memang bersalah. Pancing sang anak untuk menemukan kesalahannya sendiri sehingga tidak ada kesan menghakimi, dan bantu sang anak untuk menemukan solusi bersama-sama.

Artikel ini hanya sekedar informasi yang diharapkan mampu menjadi inspirasi dan semoga bermanfaat. Anda dapat menambahkan tips lain untuk melengkapi artikel ini.

Leave a Reply