Catatan Setyo

Sebuah catatan warna-warni kehidupan


Kamis, 12 Januari 2017
by Setyo
0 Comments

Pengenalan Dasar Pembiakan Tanaman

Pembiakan tanaman dapat dipahami sebagai proses yang dilakukan untuk memperbanyak jumlah tanaman atau spesies tertentu. Secara umum metode pembiakan tanaman dibedakan menjadi dua macam yaitu secara generatif dan secar vegetatif.

A. Pembiakan tanaman dengan cara generatif

Pembiakan tanaman dengan cara generatif merupakan pembiakan tanaman dengan cara perkawinan dua macam tanaman sehingga didapatkan keturunan yang memiliki sifat dari kedua induknya. Pembiakan tanaman ini biasanya melibatkan serbuk sari dan sel telur dalam memproduksi biji, biji inilah yang akan menjadi cikal bakal tanaman baru. Lingkungan yang cocok dan sesuai bagi biji akan mempercepat dalam berkecambahan dan pertumbuhan. 

Secara luas manfaat yang bisa diambil dari pembiakan tanaman secara generatif antara lain lebih murah dan mudah, pertumbuhan tanaman lebih sehat dan lebih tahan lama karena mempunyai akar tunggang yang dalam sehingga lebih tahan terhadap kekeringan dan angin kencang, dengan perkawinan dimungkinkan perbaikan sifat yang lebih baik dari induknya.

Pembiakan tanaman secara generatif juga memiliki sisi negatif salah satunya adalah terdapat potensi gagal mewarisi sifat unggul dari kedua induknya yang dapat menghasilkan tanaman yang kurang menguntungkan. 

B. Pembiakan tanaman dengan cara vegetatif

Pembiakan tanaman secara vegatif merupakan pembiakan tanaman dengan menggunakan bagian dari tanaman itu sendiri sehingga tidak memerlukan persilangan dari serbuk sari dan sel telur. Adapun beberapa metode pembiakan tanaman secara vegetatif antara lain adalah cangkok, stek, okulasi maupun kultur jaringan.
 
Pembiakan tanaman dengan cara cangkok dilakukan untuk mendapatkan tanamanbaru yang mempunyai sifat yang sama persis dengan tanaman indukan, selain itu cangkok juga dilakukan untuk menghasilkan tanaman yang cepat berbuah. Adapun kekurangan dari metode ini dalah tanaman anakan yang dihasilkan memiliki akar yang dangkal sehingga tidak tahan terhadap kekeringan serta terpaan angin kencang. 

Pembiakan tanaman dengan cara stek dilakukan dengan memotong bagian batang ataupun daun dari tanaman indukan. Metode ini dilakukan pada bagian batang, daun, ataupun akar tanaman indukan.
Pembiakan tanaman dengan cara okulasi dilakukan untuk mendapatkan tanaman anakan yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman indukan. Adapun cara yang dilakukan adalah dengan cara menempelkan mata tunas pada batang tanaman lain yang sejenis. 

Pembiakan tanaman dengan cara kultur jaringan dilakukan dengan cara mengisolasi bagian dari tanaman indukan seperti jaringan tanaman yang kemudian ditempatkan pada kondisi aseptik sehingga dapat tumbuh menjadi tanaman lengkap. Pembiakan tanaman ini biasa dilakukan dalam botol kurtur dengan medium dan kondisi tertentu dengan tingkat steril yang cukup tinggi dari mikroorganisme yang tidak dinginkan dalam perkembangan tanaman. Adapun media tanam dapat berupa gel ataupun cairan yang kaya akan nutrisi sebagai lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman.

Rabu, 11 Januari 2017
by Setyo
0 Comments

Pengolahan Tanah Kering

Tanah sebagai media tanam harus mendapatkan perhatian khusus sebelum memulai bercocok tanam, adapun tahapan yang harus ditempuh dalam memulai bertani adalah pengolahan tanah. Pengolahan tanah yang baik akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik pula selain faktor bibit, pemeliaharan, serta hama. Pengolahan tanah pada dasarnya adalah memperbaiki susunan tanah sehingga bibit maupun tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Secara garis besar, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan tanah yaitu tingkat kelembaban tanah, kegemburan tanah, dan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Beberapa alat yang sering digunakan untuk pengolahan tanah kering antara lain linggis, cangkul, baja, cangkul garpu, sekop, sabit, serta perlengkapan lainnya.

Berikut tata cara pengolan tanah kering pada umumnya :
  1. Lakukan penggemburan tanah atau dibajak agar rumput/gulma dapat dibersihkan dari tanah tempat bercocok tanam.
  2. Apabila tanah berpasir, dapat digunakan cangkul biasa dan apabila tanahnya keras dapat digunakan linggis sebagai alat.
  3. Setelah tanah selesai digemburkan, buatlah petakan-petakan tanah sebagai media tanam. Campurkan pupuk kandang atau pupuk hijau secukupnya.
  4. Sirami petakan-petakan tanah yang telah terbentuk dengan air secukupnya apabila tanah kering. Tunggu 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) hari sebelum petakan tanah digunakan sebagai media tanam.